Sahadewi.Co.Id - Ruam atau bintik merah pada kulit bayi adalah hal yang biasa terjadi. Ini berarti kulit sensitif bayi sedang beradaptasi dengan lingkungan baru. Kebanyakan ruam dan bintik merah tersebut tidak berbahaya dan dapat sembuh dengan sendirinya.

Kulit bayi bisa sensitif terhadap benda asing. Berikut adalah beberapa bintik merah pada kulit bayi yang biasa terjadi, namun disarankan untuk tidak mendiagnosis sendiri bintik merah yang ada di kulit bayi Anda. Selalu konsultasikan dengan dokter anak guna mendapatkan diagnosis yang tepat.


Eksim 

Tipe eksim yang paling sering terjadi pada bayi dan anak (namun bisa berlanjut hingga dewasa) adalah eksim atopik (atopic dermatitis). Eksim menyebabkan kulit bayi menjadi gatal, kering, merah, dan pecah-pecah. Eksim biasanya disebabkan oleh kulit sensitif atau alergi. Pada umumnya, eksim muncul pada lipatan kulit, seperti di belakang lutut, lipatan siku, lipatan leher, dan daerah di sekitar mata dan telinga.
Untuk mengatasi eksim, hindarkan bayi Anda dari suhu ekstrem dan segala sesuatu yang dapat mengganggu kondisi kulit. Mandikan bayi Anda sebanyak dua atau tiga hari sekali dan keringkan kulitnya dengan ditepuk-tepuk secara lembut. Oleskan salep atau krim yang dianjurkan oleh dokter dan jangan gunakan pewangi atau pelembut pakaian ketika mencuci. Selalu upayakan untuk menemui dokter apabila eksim tidak kunjung membaik.

Ruam Popok

Ruam popok biasa terjadi ketika kulit bayi terlalu lama terkena urine atau feses. Ruam popok dapat diatasi dengan rutin mengganti popok bayi dan mengoleskan krim atau salep untuk ruam popok sebelum memakai popok. Namun jika muncul bintik merah terang atau kulit menjadi bengkak, melepuh, kering atau pecah-pecah, segera periksakan anak ke dokter. Gejala ini menunjukkan adanya infeksi jamur.

Penyakit tangan, kaki, dan mulut

Ditandai dengan demam, kehilangan nafsu makan, sakit tenggorokan, nyeri di mulut, dan ruam yang tidak terasa gatal. Penyakit ini menimbulkan ruam atau bintik merah di tangan dan kaki, serta sariawan di mulut. Penyakit ini juga dapat muncul di area bokong bayi.
Penyakit akibat infeksi virus ini dapat menular melalui batuk, bersin, atau popok bekas, namun dapat sembuh dengan sendirinya dalam 7-10 hari. Untuk mencegah penyebaran penyakit, biasakan untuk mencuci tangan. Jika merasa khawatir, hubungi dokter spesialis anak.

Biduran

Biduran atau urtikaria adalah kemerahan atau ruam gatal pada kulit yang muncul sebagai reaksi alergi terhadap benda atau zat tertentu seperti makanan, obat-obatan, sengatan jelatang, lebah, dan suhu dingin atau panas. Ruam tidak menular ini biasanya menghilang setelah beberapa hari. Biduran juga bisa menjadi tanda reaksi alergi serius yaitu anafilaksis, apabila disertai oleh sesak napas atau wajah bengkak. Anafilaksis memerlukan penanganan darurat. Jika biduran tidak sembuh dalam beberapa hari, segera periksakan bayi Anda ke dokter.

Impetigo

Impetigo adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri. Impetigo dimulai dengan kemunculan ruam dan lepuh yang pecah, hingga meninggalkan kerak tebal berwarna kuning kecokelatan dan menciptakan luka atau lecet yang berwarna merah. Impetigo cenderung muncul di sekitar hidung dan mulut dengan disertai rasa gatal. Jika tidak diobati, penyakit menular ini dapat sembuh sendiri dalam 2-3 minggu, namun jika diobati dapat sembuh lebih cepat. Penyakit ini dapat menular melalui kontak langsung atau jika berbagi penggunaan barang dengan penderita. Impetigo dapat diatasi dengan krim, salep, atau tablet antibiotik.

Milia

Banyak bayi terlahir dengan kondisi milia, yaitu bintik-bintik putih yang muncul di hidung, dagu, kelopak mata, atau pipi. Milia disebabkan oleh pori-pori yang tersumbat oleh keratin, yaitu semacam protein yang diproduksi oleh kulit. Biasanya milia akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu. Untuk menangani milia, basuh lembut wajah bayi Anda sehari sekali dengan air dan sabun bayi.

Biang Keringat

Bintik merah pada kulit bayi ini biasa muncul ketika cuaca terasa panas dan lembap, serta bayi berpakaian terlalu tebal. Biang keringat dapat menyebabkan pembengkakan ringan, gatal-gatal, dan cenderung muncul di kepala, leher, bahu, lengan, atau kaki bayi. Untuk mengatasinya, pindahkan bayi ke ruangan yang lebih sejuk atau mandikan dengan air dingin. Selain itu, pakaikan baju yang tipis dan tidak berlapis-lapis.

Kurap 

Kurap adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi jamur. Kulit tampak merah, berbentuk cincin, meradang, dan terasa gatal. Ruam ini biasa muncul di kepala, kaki, atau pangkal paha. Kurap bukanlah kondisi serius dan kebanyakan kasus yang ringan dapat diobati dengan krim antijamur. Kurap ditularkan melalui kontak langsung dari kulit ke kulit atau menggunakan benda yang digunakan juga oleh penderita.

Slapped Cheek Syndrome

Ini adalah infeksi virus yang menyebabkan demam serta ruam merah terang pada kedua pipi, menyerupai bekas seakan-akan ditampar. Ruam merah bisa terasa gatal dan berisiko menyebar ke anggota badan lainnya. Slapped cheek syndrome tidak butuh diobati karena akan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari.

Meningitis

Ruam pada kulit bayi umumnya tidak berbahaya. Namun ada satu bintik merah pada kulit bayi yang harus diwaspadai, yaitu meningitis. Meningitis adalah radang pada selaput pelindung otak dan saraf tulang belakang yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur. Tanda-tanda awal meningitis pada bayi meliputi:
  • Bayi tidak responsif
  • Kaku pada leher dan tubuh
  • Rewel
  • Muntah
  • Kulit pucat
  • Tidak mau makan
  • Demam
  • Bayi lemas
  • Muncul ruam merah atau keunguan yang tidak memudar bila ditekan dengan gelas kaca
  • Terdapat pembengkakan di ubun-ubun
Segera periksakan bayi Anda ke dokter atau rumah sakit karena kondisi ini adalah kondisi serius yang berisiko tinggi menyebabkan kecacatan bahkan kematian.
Beberapa ruam atau bintik merah pada kulit bayi memang bukan penyakit berbahaya dan tidak membutuhkan penanganan serius. Namun sangat disarankan untuk memeriksakan perubahan yang terjadi pada kulit bayi ke dokter, agar mendapatkan diagnosis dan penanganan yang sesuai serta aman bagi bayi.




Sumber : Alodokter