Sahadewi.Co.Id - Sejak usia 6 bulan, bayi sudah mulai bisa mengonsumsi makanan pertamanya, seperti buah, sayur, dan beragam jenis makanan lain. Tapi, tidak semua makanan boleh diberikan lho, Bun. Ada makanan dan minuman tertentu yang sebaiknya Bunda hindari untuk bayi usia di bawah 1 tahun.

Memberikan makanan dan minuman yang kurang tepat untuk bayi di bawah 1 tahun, dapat meningkatkan risiko bayi mengalami gangguan kesehatan, mulai dari kerusakan gigi, gangguan pencernaan, hingga keracunan makanan. Yuk, cari tahu makanan dan minuman apa saja yang wajib dihindari oleh bayi yang berusia di bawah 1 tahun!

Makanan dan Minuman yang Tidak Boleh Diberikan pada Bayi

Beberapa makanan dan minuman di bawah ini sebaiknya tidak dikonsumsi oleh bayi yang usianya masih di bawah usia 1 tahun:

1. Madu

Makanan manis yang berasal dari lebah ini sama sekali tidak boleh diberikan kepada bayi di bawah usia 1 tahun. Hal ini karena madu mengandung bakteri yang bisa menyebabkan bayi mengalami botulisme dan dapat berakibat fatal.

2. Kacang

Pemberian kacang dalam bentuk yang utuh pada bayi sebaiknya dihindari, karena dapat membuatnya tersedak. Bunda tetap bisa mengenalkan kacang pada Si Kecil, namun sebaiknya dalam bentuk yang lembut, misalnya selai kacang. Berikan dalam porsi yang kecil dulu ya, Bun.

3. Sayuran atau buah dengan tekstur keras atau terlalu besar

Sayur mentah yang memiliki tekstur keras seperti wortel sebaiknya juga dihindari untuk diberikan kepada bayi dibawah usia tahun. Memberikan bayi sayuran mentah yang keras dapat meningkatkan risiko bayi tersedak.
Selain itu, Bunda juga sebaiknya menghindari untuk memberikan bayi makanan kalengan dan buah dengan bentuk yang besar. Seperti anggur dan stroberi. Bila tetap ingin memberikan bayi buah, Bunda dapat memotongnya menjadi potongan kecil terlebih dahulu.

4. Buah dengan rasa asam

Biskuit mungkin merupakan salah satu pilihan camilan yang Bunda berikan untuk bayi. Namun makanan yang mengandung lemak jenuh seperti biskuit, kue, keju, dan mentega ternyata tidak baik untuk dikonsumsi bayi dibawah usia satu tahun lho.
Makanan yang mengandung lemak jenuh dapat meningkatkan jumlah kolesterol jahat dan mengurangi jumlah kolesterol baik dalam tubuh. Hal inilah yang kemudian dapat meningkatkan risiko penyakit stroke dan jantung pada bayi.
Jika tetap ingin memberikan bayi biskuit, pastikan Bunda telah mengecek kandungan lemak jenuh dibalik kemasannya terlebih dahulu ya. Pastikan biskuit yang Bunda memiliki kandungan lemak jenuh yang rendah.
Selain itu, Bunda juga sebaiknya tidak memberikan makanan yang banyak mengandung garam untuk bayi. Hal ini karena ginjal bayi belum bisa mengolah garam dengan baik. Makanan yang mengandung banyak garam diantaranya adalah makanan cepat saji, makanan instan dan sosis.

5. Makanan yang mengandung lemak jenuh

Jeruk, lemon, anggur, dan buah-buahan dengan rasa yang asam memang terasa sangat menyegarkan untuk dikonsumsi orang dewasa. Namun, buah-buahan ini justru harus dihindari untuk dikonsumsi bayi. Hal ini karena buah-buahan tersebut dapat meningkatkan risiko bayi mengalami mual.

6. Makanan yang tinggi kandungan garam

Bunda juga sebaiknya tidak memberikan Si Kecil makanan yang banyak mengandung garam. Hal ini karena ginjal bayi belum bisa mengolah garam dengan baik. Contoh, makanan yang tinggi garam adalah makanan cepat saji dan makanan instan.

7. Minuman manis

Hindari memberikan bayi minuman manis yang mengandung banyak gula, seperti jus atau minuman kemasan. Bila sering mengonsumsi minuman manis, bayi lebih berisiko mengalami kerusakan gigi dan diare.

8. Minuman yang mengandung kafein

Hindari memberikan Si Kecil minuman yang mengandung kafein, seperti kopi, teh, dan minuman bersoda ya, Bun. Hal ini karena kafein dapat menyebabkan bayi mengalami sakit kepala, kekurangan kalsium, dan kerusakan gigi.
Mengetahui jenis makanan dan minuman yang harus dihindari untuk bayi di bawah 1 tahun dapat membantu Bunda menyusun menu makanan yang aman bagi Si Kecil. Jika perlu, Bunda juga bisa berkonsultasi dengan dokter anak mengenai makanan yang sebaiknya dihindari oleh Si Kecil sesuai kondisi kesehatannya.



Sumber : Alodokter