Sahadewi.Co.Id - Saat mengalami luka, trombosit akan menggumpal dan membantu menghentikan pendarahan yang terjadi. Bila Anda tidak memiliki jumlah trombosit normal, tubuh Anda tidak bisa membekukan darah dan menghentikan pendarahan.

Trombosit adalah sel darah yang penting dalam pembekuan darah normal. Jumlah trombosit dapat digunakan sebagai metode skrining (deteksi dini) dan mendiagnosis berbagai penyakit atau kondisi yang dapat menyebabkan masalah pada penggumpalan darah. Oleh karena itu, penting bagi Anda memiliki jumlah trombosit normal untuk menghalau penyakit yang mungkin akan menghampiri Anda.

Peranan Trombosit Normal dalam Pembekuan Darah

Darah terbuat dari dua unsur, cairan (plasma darah) dan padat. Bagian padatnya terbagi lagi menjadi sel darah merah, sel darah putih, dan juga trombosit (platelet). Setiap sel darah memiliki fungsi dan perannya masing-masing. Misalnya, sel darah merah memiliki peran penting dalam membawa oksigen, sel darah putih berfungsi untuk melindungi tubuh dari infeksi, sedangkan trombosit memiliki peranan untuk menghentikan pendarahan yang terjadi pada tubuh saat terluka.
Trombosit dapat ditemukan dalam darah dan limpa. Sel darah ini tidak berwarna dan memiliki siklus hidup hanya selama 10 hari. Tubuh Anda akan memperbaharui persediaan trombosit dengan menghasilkan trombosit baru di sumsum tulang.

Saat terjadi luka, trombosit memiliki peranan untuk membantu luka Anda sembuh. Bila Anda tidak memiliki cukup trombosit di dalam darah, maka tubuh akan kesulitan menggumpalkan dan menghentikan perdarahan saat Anda terluka.
Pemeriksaan jumlah trombosit biasanya merupakan bagian dari pemeriksaan darah lengkap. Umumnya, jumlah trombosit normal dalam darah adalah sekitar 150.000 hingga 400.000 trombosit per mikroliter (mcL). Akan tetapi, rentang jumlah trombosit normal pada setiap orang bisa berbeda. Seseorang dikatakan memiliki jumlah trombosit yang tidak normal jika kadar trombosit mereka berada di luar rentang nilai tersebut secara signifikan.

Penyebab dan Tanda Gejala Trombosit Rendah

Trombositopenia adalah kondisi di mana Anda memiliki jumlah trombosit darah terlalu rendah. Kondisi ini bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti:
  • Leukemia
  • Anemia aplastik
  • Sirosis
  • Idiopathic Trombocytopenic Purpura (ITP)
  • Defisiensi zat besi dan asam folat
  • Gangguan sistem kekebalan tubuh
  • Kehamilan
  • Efek samping dari obat tertentu; kemoterapi
  • Infeksi, seperti sepsis dan demam berdarah dengue.
Jumlah trombosit yang sangat rendah bisa saja tidak bergejala, namun bisa juga menimbulkan perdarahan berat. Dan hal itu sangat berbahaya untuk Anda. Tanda dan gejala yang muncul dapat berupa mudah memar atau lebam, tampak ruam atau bintik-bintik ungu kemerahan di kulit, adanya darah pada urine atau tinja, mudah lelah, kulit dan mata tampak kuning, limpa yang membesar, serta terjadi pendarahan dari gusi atau hidung.
Sebelum menentukan pengobatan, dokter perlu melakukan pemeriksaan fisik dan tes darah terlebih dahulu untuk menentukan penyebab. Setelah penyebab terjadinya kelainan ini diketahui, dokter baru dapat memberikan penanganan yang tepat, sesuai penyebab yang mendasari. Dokter juga dapat melakukan transfusi darah, memberikan obat-obatan, hingga melakukan operasi pengangkatan limpa jika metode pengobatan lain tidak memberikan hasil.

Penyebab dan Tanda Gejala Trombosit Tinggi

Jumlah trombosit yang terlampau tinggi dalam istilah medis disebut trombositosis. Hal ini dapat terjadi akibat adanya kondisi seperti:
  • Kanker
  • Anemia hemolitik dan defisiensi besi
  • Tuberkulosis
  • Polisitemia vera (kelainan sumsum tulang)
  • Penggunaan pil KB
  • Tinggal di dataran tinggi
Selain itu, beberapa kondisi yang juga dapat menyebabkan trombosit meningkat sementara adalah pemulihan pasca tindakan operasi besar atau setelah trauma fisik, kelelahan, juga pemulihan dari konsumsi alkohol berlebihan.
Trombositosis seringkali tidak disertai gejala. Namun apabila terjadi, gejalanya bisa meliputi sakit kepala, pusing, sakit dada, pingsan, pandangan berkunang-kunang, mati rasa atau kesemutan pada tangan dan kaki. Pengobatannya tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Dalam kebanyakan kasus, jumlah trombosit Anda akan kembali normal setelah penyebab trombositosis teratasi.
Jumlah trombosit normal penting untuk memastikan kemampuan tubuh dalam menangani luka secara alami. Jika Anda mengalami beberapa gejala kelainan jumlah trombosit, segera konsultasikan pada dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.




Sumber : Alodokter