Sahadewi.Co.Id - Sebagian besar orang pernah mengalami infeksi kulit yang disebabkan oleh jamur. Infeksi jamur pada kulit dapat terjadi pada segala kelompok usia, pria maupun wanita, dan merupakan infeksi kulit yang paling umum. Yuk, kenali penyebab dan cara mengatasi infeksi jamur kulit. 

Infeksi jamur kulit merupakan penyakit ini sangat sering kita jumpai, bahkan mungkin pernah kita alami. Infeksi jamur kulit yang ringan umumnya menimbulkan ruam pada kulit. Ruam tersebut tidak berbahaya, namun bisa terasa gatal dan mengganggu penampilan.


Jamur merupakan organisme primitif yang hidup di sekitar lingkungan kita, seperti udara, tanah, bahkan air. Beberapa jenis jamur bisa hidup di dalam tubuh hewan dan manusia.  Sebagian besar jamur berkembangbiak dengan spora yang dapat tersebar di udara. Itu sebabnya, infeksi jamur paling sering menyerang bagian luar tubuh kita, seperti kulit dan juga kuku.
Orang-orang yang aktif bergerak dan berkeringat lebih sering terkena infeksi jamur kulit, terutama apabila tidak berhati-hati dalam menjaga kebersihan diri. Penderita diabetes juga merupakan kelompok yang rentan terkena infeksi jamur kulit. Selain itu , infeksi jamur kulit juga sering ditemui pada bayi dan balita yang menggunakan popok. Namun secara umum, siapapun dapat saja terserang infeksi jamur kulit.

Jenis dan Gejala Infeksi Jamur Kulit yang Perlu Diketahui

Berikut adalah jenis-jenis infeksi jamur kulit yang paling sering ditemukan:
  • Dermatofitosis (ringworm). Ruam pada kulit berbentuk lingkaran berwarna kemerahan dan gatal. Warna merah di bagian tepi lebih jelas, terlihat seperti cincin, dan berbatas tegas. Ringworm dapat menular, tetapi biasanya tidak menjadi parah. Bisa terdapat di kulit kepala, wajah, leher, atau di bagian tubuh lainnya.
  • Tinea pedis atau kurap kaki (athlete’s foot). Gejalanya berupa kulit yang mengelupas dan pecah-pecah di bagian kaki, terdapat kulit yang melepuh dan berwarna merah, terasa gatal serta perih. Infeksi jamur ini banyak ditemukan pada kaki olahragawan yang sering terbungkus oleh kaos kaki dan lembap. Umumnya timbul pada sela-sela jari kaki.
  • Tinea cruris (jock itch). Tinea cruris muncul di bagian-bagian lipatan kulit yang lemab dan hangat, misalnya bagian bokong, selangkangan, dan alat kelamin. Bagian kulit yang terinfeksi akan tampak kemerahan dan gatal atau perih. Sering terjadi pada pria usia remaja dan dewasa, atau orang yang sering mengenakan celana ketat.
  • Kandidiasis kulit. Infeksi ini disebabkan oleh jamur candida, dan dapat muncul di bagian tubuh mana pun, tapi biasanya lebih mudah muncul di daerah yang hangat dan lembap, seperti selangkangan dan ketiak. Kulit yang terinfeksi terlihat kemerahan dan terasa gatal.

Cara Mengatasi Infeksi Jamur Kulit dengan Obat Anti Jamur

Penanganan utama infeksi jamur kulit adalah dengan obat-obatan antijamur, terutama antijamur topikal (oles), seperti krim atau salep. Obat antijamur bekerja dengan cara menghancurkan dinding sel jamur sehingga isi sel keluar dan sel jamur mati, atau dengan menghambat sel-sel jamur bertumbuh dan berkembang biak.
Beberapa jenis obat antijamur yang biasa dipakai untuk mengobati infeksi jamur kulit:
  • Antijamur topikal (oles) - diaplikasikan langsung ke kulit, rambut, atau kuku.
  • Antijamur oral - dalam bentuk kapsul, pil, atau bentuk cair. Diberikan apabila infeksi jamur kulit luas dan tidak dapat diatasi dengan obat antijamur topikal.
Terdapat berbagai macam obat-obatan antijamur topikal dengan berbagai bentuk, merk dan tingkat kekuatan. Namun secara umum, obat antijamur berisi clotrimazole, miconazole, nystatin, ketoconazole, atau kombinasi dari beberapa kandungan tersebut. Pada kemasan obat dapat dilihat jenis kandungan obat di dalamnya dan seberapa banyak komposisi bahan tersebut dalam obat, biasanya dituliskan dalam bentuk persen (%). Pastikan kandungan obat cukup kuat namun juga tidak membahayakan.
Pakailah obat sesuai dengan anjuran pakai, jangan melebihi atau kurang dari jumlah pemakaian yang diharuskan. Obat harus tetap digunakan selama beberapa hari setelah ruam di kulit hilang, utuk mematikan sisa-sisa jamur yang masih tertinggal.
Obat antijamur topikal dijual bebas di apotek dan toko-toko, dan bisa dibeli tanpa menggunakan resep. Apabila setelah penggunaan obat topikal selama 1 hingga 2 minggu tidak ada perbaikan, segeralah memeriksakan diri ke dokter untuk penanganan lebih lanjut. Jangan lupa untuk memberitahu dokter perihal obat-obatan lain yang sedang Anda konsumsi, untuk menghindari efek samping yang mungkin ditimbulkan karena interaksi antar obat.

Cara Menghindari Penyakit Jamur Kulit

Menjaga kebersihan kulit adalah kunci pencegahan infeksi jamur kulit, khususnya bagi Anda yang aktif bergerak, senang berolahraga, atau sering melakukan aktivitas di luar ruangan. Berikut adalah hal-hal yang dapat Anda lakukan agar tidak terserang infeksi jamur:
  • Jaga kebersihan kulit. Gunakan sabun pada saat mandi.
  • Segera keringkan kulit apabila basah atau berkeringat.
  • Ganti pakaian dalam dan kaos kaki setiap hari.
  • Jemur sepatu di udara terbuka dan jaga agar bagian dalam sepatu tidak lembap.
  • Jangan bertukar pakai handuk, baju dalam dan pakaian dengan orang lain.
  • Gunakan pakaian yang mudah menyerap keringat pada saat olahraga.
  • Hindari menggunakan celana yang terlalu ketat.



Sumber : Alodokter