Sahadewi.Co.Id - Relaksasi bisa menjadi salah satu cara untuk mengatasi stres. Tingkat stres yang tinggi dapat menyebabkan beberapa penyakit, seperti penyakit jantung, sakit kepala, gangguan kecemasan, dan depresi. Begitu buruknya dampak stres bagi kesehatan, sehingga Anda perlu mengelolanya dengan baik. 

Relaksasi tidak perlu rumit atau membutuhkan biaya mahal. Yang terpenting adalah tepat sasaran untuk mengatasi stres yang Anda alami. Anda bisa melakukan relaksasi secara rutin di rumah, baik sendiri maupun bersama pasangan atau sahabat.

Relaksasi untuk Meredakan Stres                         

Untuk menghindari stres dan dampak buruknya, Anda dapat melakukan teknik relaksasi berikut ini:

1. Latihan pernapasan

Menarik napas dalam-dalam secara perlahan dapat membantu meredakan stres. Atur posisi tubuh senyaman mungkin, kemudian tarik napas panjang secara perlahan-lahan. Hirup udara dari hidung dan keluarkan melalui mulut. Pada saat menarik napas, kembungkan perut, dan kempiskan ketika mengembuskan udara. Pejamkan mata agar Anda dapat lebih fokus, sambil membayangkan bahwa udara bersih sedang mengisi paru-paru Anda, dan udara kotor keluar dari tubuh Anda melalui paru-paru. Lakukan sampai Anda merasa tenang. Latihan pernapasan seperti ini dapat membuat Anda rileks.

2. Meditasi

Anda bisa duduk di lantai dengan kedua kaki terlipat. Pejamkan mata, tenangkan diri, dan coba singkirkan semua pikiran dari benak Anda. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa meditasi yang dilakukan secara rutin selama setidaknya lima menit setiap hari, dapat memperbaiki hantaran listrik saraf otak. Efeknya, Anda tidak rentan terkena stres dan dapat mengurangi kecemasan.

3. Mendengarkan musik

Musik sudah dikenal selama ribuan tahun sebagai salah satu bentuk seni yang memiliki sifat menyembuhkan. Berbagai jenis musik memiliki efek yang berbeda-beda. Pilihlah musik yang menenangkan dan membuat Anda menjadi lebih bersemangat.
Penelitian membuktikan bahwa musik dapat meredakan kecemasan, memperbaiki suasana hati, memperlambat detak jantung, dan mengurangi tekanan darah. Anda juga bisa melakukan kegiatan relaksasi lain sambil mendengarkan musik.

4. Yoga

Penelitian membuktikan bahwa perpaduan antara latihan pernapasan dan peregangan otot pada gerakan-gerakan yoga dapat membuat mood Anda lebih baik. Efek positif lain dari yoga yaitu mengurangi kecemasan, membuat Anda merasa lebih tenang dan bahagia.

Penyakit yang Mungkin Disebabkan oleh Stres

Jika tidak segera diatasi, stres dapat menyebabkan berbagai penyakit. Dan jika Anda sudah lebih dahulu menderita suatu penyakit, stres dapat memperparah kondisi penyakit tersebut. Berikut ini beberapa penyakit yang diduga dapat timbul akibat stres.

1. Sakit kepala

Stres dapat menyebabkan sakit kepala pada lokasi yang berbeda-beda. Bisa di seluruh bagian kepala, bisa juga hanya satu sisi kepala, yang biasa disebut migrain. Stres disebut-sebut sebagai pemicu paling sering dari sakit kepala.

2. Gangguan kecemasan dan depresi

Sebuah penelitian menunjukkan, orang yang beban pekerjaannya terlampau berat lebih berisiko mengalami depresi. Agaknya, gangguan kecemasan dan depresi terkait dengan stres yang berlangsung dalam jangka waktu lama.

3. Sakit jantung

Kepribadian yang mudah stres lebih berisiko mengalami tekanan darah tinggi dan masalah jantung. Stres emosional berat yang terjadi tiba-tiba juga dapat memicu serangan jantung. Ketika stres, jantung berdetak lebih cepat dan aliran darah meningkat. Kemungkinan lain, stres dapat meningkatkan kebiasaan merokok dan makan secara berlebihan, yang akhirnya dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

4. Penuaan dini

Anda tampak lebih tua sekitar 9-17 tahun? Stres memungkinkan hal itu terjadi. Hal ini telah diteliti oleh para ahli, khususnya mengenai efek penuaan terkait dengan kerusakan sel di dalam tubuh.

5. Diabetes

Bagi penderita penyakit diabetes harus waspada jika mengalami stres. Stres yang berkepanjangan dapat memperburuk penyakit yang diderita. Setidaknya ada dua dampak stres pada penyakit diabetes. Pertama, stres dapat berakibat langsung pada penderita diabetes tipe 2, yaitu memicu naiknya kadar gula darah. Kedua, stres cenderung menjadikan penderita penyakit diabetes tidak memerhatikan pola makan yang dikonsumsi, yang pada akhirnya juga memicu naiknya gula darah.
Mengusir stres tidak harus dengan menarik diri dari keseharian Anda. Melakukan relaksasi kurang dari 15 menit secara rutin, sudah cukup efektif untuk membantu Anda merasa lebih tenang dalam menangani berbagai masalah yang sedang Anda hadapi. Jika dibiasakan, lama kelamaan teknik relaksasi sederhana ini akan menjadi bagian dari pola hidup sehat yang Anda terapkan sehari-hari dalam rutinitas Anda.



Sumber : Alodokter