Kenali Apa Itu Pemutihan Gigi
Sahadewi.Co.Id - Pemutihan gigi adalah prosedur untuk mencerahkan gigi, dengan menghilangkan noda pada permukaan gigi.
Perubahan warna gigi umumnya disebabkan oleh minuman yang meninggalkan noda, seperti kopi, teh, atau wine. Selain itu, perubahan warna gigi bisa terjadi akibat kebiasaan merokok, penggunaan fluoride yang berlebihan, konsumsi obat tertentu seperti tetrasiklin, cedera pada gigi akibat terbentur, atau penipisan email gigi akibat proses penuaan.
Indikasi Pemutihan Gigi
Pemutihan gigi bisa dijalani oleh siapa saja yang memiliki noda kuning pada giginya, terutama pasien yang memiliki kondisi gigi dan gusi yang sehat, serta tidak berlubang.
Peringatan Pemutihan Gigi
Beberapa kondisi yang menyebabkan prosedur pemutihan gigi sebaiknya tidak dilakukan, antara lain:
- Usia. Pasien di bawah usia 16 tahun tidak disarankan melakukan pemutihan gigi, karena hingga usia tersebut, saraf gigi masih tumbuh. Pemutihan gigi akan membuat gigi semakin sensitif.
- Kehamilan dan menyusui. Ibu hamil dan menyusui tidak boleh menjalani prosedur pemutihan gigi.
- Gigi sensitif. Pasien dengan gigi atau gusi sensitif sebaiknya melakukan konsultasi terlebih dahulu pada dokter sebelum merencanakan untuk menjalani pemutihan gigi.
- Alergi. Individu yang alergi terhadap peroksida (peroxide) tidak disarankan menjalani pemutihan gigi.
- Masalah gigi dan gusi. Pemutihan gigi tidak disarankan dilakukan pada pasien dengan kondisi gigi berlubang. Cairan pemutih yang masuk ke lubang gigi bisa menyebabkan gusi menjadi sensitif. Pasien harus menambal gigi yang berlubang terlebih dulu sebelum menjalani pemutihan gigi.
- Restorasi gigi. Mahkota gigi tiruan atau veneer gigi tidak dapat berubah warnanya dengan pemutihan gigi, sehingga berisiko menimbulkan warna gigi yang tidak sama. Disarankan untuk memutihkan gigi 2 minggu sebelum restorasi gigi dilakukan, sehingga gigi buatan dapat disesuaikan dengan warna gigi yang telah diputihkan.
Sebelum Pemutihan Gigi
Tidak ada persiapan khusus sebelum tindakan pemutihan gigi, hanya gigi pasien akan difoto sebagai pembanding sebelum dan setelah dilakukan pemutihan gigi.
Prosedur Pemutihan Gigi
Prosedur pemutihan gigi umumnya dilakukan oleh dokter gigi dengan tahapan sebagai berikut:
- Dokter gigi akan memoles permukaan gigi dengan pumice untuk menghilangkan plak.
- Bibir, gusi, lidah, dan pipi bagian dalam akan dilindungi dengan kasa, karet, dan retraktor (pembuka rongga mulut), agar tidak terkena cairan pemutih.
- Cairan pemutih dioleskan pada permukaan gigi. Pemutih yang digunakan bisa berbahan dasar hidrogen peroksida atau karbamid peroksida.
- Dokter akan menyinari gigi dengan sinar ultraviolet selama 30-60 menit untuk membantu proses pemutihan.
- Setelah itu, gigi akan dibersihkan dari pemutih, dan seluruh pelindung dilepas.
- Dokter juga akan mengoleskan fluoride pada gigi untuk mengurangi rasa sensitif.
- Jika belum merasa puas pada hasilnya, pasien bisa membuat jadwal untuk mengulangi proses pemutihan gigi.
Setelah Operasi Pemutihan Gigi
Efek pemutihan gigi tidak berlangsung permanen. Berikut adalah hal-hal yang bisa dilakukan untuk mempertahankan kecerahan gigi:
- Hindari konsumsi makanan atau minuman yang dapat membuat noda pada gigi, seperti kopi, teh, saus atau jus tomat, wine, atau permen.
- Jika mengonsumsi makanan atau minuman tersebut, segera sikat gigi setelahnya.
- Berhenti merokok.
- Sikat gigi 2 kali sehari dan gunakan benang gigi (dental floss) untuk menghilangkan sisa makanan.
- Gunakan pasta gigi yang mengandung pemutih 1-2 kali seminggu, dan gunakan pasta gigi biasa untuk sikat gigi sehari-hari.
- Lakukan pemeriksaan gigi setiap 6 bulan. Pemeriksaan harus dilakukan lebih rutin untuk perokok.
Efek Samping Pemutihan Gigi
Pemutihan gigi dapat meningkatkan sensitivitas pada gigi dan iritasi ringan pada jaringan lunak di mulut, terutama gusi. Meskipun demikian, kondisi tersebut hanya sementara dan akan hilang 1-3 hari setelah pemutihan gigi. Anda bisa menggunakan pasta gigi dengan kandungan kalium (potasium nitrat) untuk mengurangi rasa sensitif pada gigi dan gusi.
Sumber : Alodokter
Tidak ada komentar