Sahadewi.Co.Id - Keseleo dapat dialami oleh siapa pun, baik oleh orang yang jarang berolahraga, maupun atlet yang berlatih tiap hari. Pada umumnya, keseleo dapat ditangani sendiri di rumah. 

Keseleo biasanya terjadi saat Anda tiba-tiba mengubah arah gerakan atau menurunkan kecepatan, biasanya saat berolahraga. Bisa juga saat jatuh, bertabrakan dengan orang atau benda lain, ataupun mendarat dengan posisi yang tidak tepat setelah melompat.


Pada kondisi-kondisi di atas, ligamen tidak sengaja dipaksa terentang melampaui kemampuannya sehingga dapat menyebabkan ligamen robek atau terpelintir. Kerusakan ligamen inilah yang mendasari terjadinya keseleo. Ligamen merupakan jaringan menyerupai pita yang menyelimuti sekeliling sendi. Keberadaan ligamen berfungsi menghubungkan tulang yang satu dengan lainnya. Pergelangan kaki, jempol tangan dan kaki, pergelangan tangan, serta lutut adalah area-area yang paling sering mengalami keseleo.

Keseleo biasa ditandai dengan gejala-gejala tertentu, antara lain rasa nyeri di sekeliling sendi yang mengalami keseleo, memar dan bengkak pada sendi, serta ketidakmampuan sendi menyangga beban. Dapat pula timbul memar yang muncul agak jauh dari sendi keseleo akibat darah yang merembes di sepanjang otot. Tingkat keparahan keseleo bergantung dari seberapa berat kerusakan ligamen yang terjadi.

Umumnya Dapat Ditangani Sendiri

Penanganan keseleo harus dilakukan dengan benar demi mencegah timbulnya kambuh di kemudian hari, seperti nyeri jangka panjang dan ketidakstabilan sendi. Pada kebanyakan kasus, keseleo dapat ditangani sendiri di rumah. Berikut tahap-tahap yang dapat diikuti:
  • Berhentilah melakukan aktivitas atau gerakan yang dapat memperparah cedera, setidaknya dalam waktu 2-3 hari setelah cedera.
  • Aplikasikan es yang dibalut dalam handuk pada area yang cedera selama setidaknya 15-20 menit tiap 2-3 jam sehari. Namun hindari menempelkan es secara langsung pada area yang mengalami cedera.
  • Untuk membatasi pergerakan yang bisa memperparah kondisi cedera dan mencegah bengkak yang meluas, balut area yang cedera dengan plester (perban) elastis. Pastikan area ini terbalut rapat, tapi jangan sampai menghambat aliran darah. Lepaskan perban sebelum Anda tidur.
  • Langkah lain untuk mencegah bengkak, letakkan kaki atau anggota badan yang cedera pada posisi yang lebih tinggi. Anda bisa menggunakan bangku tambahan sebagai alas meletakkan kaki saat duduk atau bantal saat tidur.

Atasi Nyeri dengan Obat Antinyeri

Untuk meredakan rasa sakit akibat keseleo, Anda dapat mengoleskan krim atau gel pereda nyeri pada area yang cedera. Menurut berbagai penelitian pada penderita keseleo, obat pereda nyeri oles ini lebih efektif dibandingkan tidak menggunakan apa pun untuk meredakan nyeri dan mempercepat proses penyembuhan.
Kini telah terdapat berbagai pilihan obat luar pereda nyeri, mulai dari gel, krim oles, hingga semprot. Meski sama-sama meredakan nyeri, tapi obat-obatan ini dapat mengandung bahan-bahan berbeda, seperti sebagai berikut:
  • Salisilat: umumnya terdapat di dalam krim yang mudah diserap sendi yang berdekatan dengan kulit, misalnya pada sendi lutut, siku, dan jari.
  • Counterirritant (seperti metilsalisilat, mentol, dan camphor) yang menimbulkan sensasi dingin yang mengalihkan fokus Anda dari rasa sakit.
  • Eugenol: bahan aktif yang banyak digunakan sebagai pereda nyeri alami ini didapatkan dari minyak cengkeh.
  • OAINS (Obat Anti Inflamasi Nonsteroid).
  • Capcaisin: merupakan bahan yang terkandung di dalam cabai sehingga menimbulkan sensasi panas pada kulit saat dioles.
Berbagai jenis obat pereda nyeri oles ini dapat Anda beli secara langsung di apotek. Namun meski merupakan obat  bebas, ada beberapa hal yang sebaiknya dilakukan sebelum menggunakan produk ini:
  • Baca petunjuk pemakaian dengan cermat.
  • Apa pun produk yang Anda pakai, perlu diingat untuk tidak mengoleskannya bila terdapat luka terbuka pada area yang cedera.
  • Hindari mengoleskannya bersamaan dengan penggunaan perban (bandage) yang ketat.
  • Cuci tangan dan hindari menggosok mata setelah menggunakan produk ini.
  • Sebelum menggunakan obat yang mengandung salisilat, periksakan diri ke dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat pengencer darah atau alergi terhadap aspirin.
Selain obat-obatan untuk pemakaian luar, tersedia juga obat-obatan minum pereda nyeri, seperti parasetamol atau ibuprofen. Walaupun para ahli belum bersepakat manakah yang lebih efektif di antara pemakaian obat nyeri oles dibandingkan obat minum, namun setidaknya risiko kemunculan efek samping dari pemakaian obat oles lebih rendah.
Di samping itu, agar keseleo tidak makin mendatangkan rasa nyeri, hindarkan area yang cedera dari paparan hawa panas, misalnya akibat mandi sauna, air hangat, maupun terkena sinar matahari secara langsung. Tidak dianjurkan untuk menjalani pijat karena dapat berisiko memperparah cedera, serta hindari mengonsumsi minuman keras karena berisiko memperlambat proses penyembuhan. Hal tidak kalah penting, tunda melakukan aktivitas fisik secara berlebihan.

Kapan Harus Memeriksakan Diri ke Dokter

Temui dokter bila perawatan mandiri tidak berhasil dan keseleo tidak terasa membaik setelah tiga hari. Ada pula beberapa keadaan dimana Anda harus segera ke rumah sakit, yaitu apabila Anda mengalami rasa sakit yang tidak tertahankan, sendi sama sekali tidak dapat menahan beban, area yang cedera terasa kebas atau tidak dapat merasakan apa pun, mengalami cedera berulang di area yang sama, atau terdapat area kemerahan yang melebar dari tempat sendi yang keseleo.
Kasus-kasus seperti itu kemungkinan memerlukan penanganan yang lebih rumit di rumah sakit. Pada kasus ketika penggunaan obat-obatan antinyeri biasa tidak memberikan perbaikan, dokter mungkin akan memberikan obat antinyeri yang lebih kuat, misalnya kodein. Pemasangan brace atau splint juga mungkin diperlukan untuk meminimalkan pergerakan sendi. Terapi fisik atau fisioterapi bisa disarankan oleh dokter untuk membantu pasien memulihkan sendi kepada fungsi normal. Selain itu, walaupun jarang, penanganan melalui pembedahan perlu dilakukan bila terjadi kerusakan otot ataupun kerobekan pada ligamen.

Agar Keseleo Tidak Datang Lagi

Keseleo maupun kerusakan otot lebih berisiko terjadi terutama jika Anda baru pertama kali melakukan suatu jenis olahraga yang melibatkan bagian otot yang jarang terlatih. Meski demikian, para atlet, terutama atlet lari dan senam, juga dapat mengalami keseleo jika beban latihan yang terlalu berat menjadikan otot menegang.
Otot dan sendi seseorang yang jarang berolahraga cenderung menjadi tidak fleksibel dan lebih berisiko mengalami keseleo. Teknik olahraga yang buruk serta kurangnya pemanasan juga bisa menjadi penyebab keseleo. Selain itu, otot yang kelelahan juga tidak dapat menyangga sendi dengan sempurna.
Oleh karenanya, untuk mencegah keseleo, gunakan pakaian yang nyaman dan sepatu yang tepat serta lakukan pemanasan sebelum olahraga. Disarankan untuk melakukan peregangan sebelum berolahraga. Langkah ini membantu sendi dan otot menjadi lebih fleksibel sehingga tidak mudah cedera. Sebaiknya tunda olahraga saat fisik Anda sedang lelah. Sebagai langkah pencegahan sehari-hari, konsumsi makanan sehat dan segar untuk menjaga kekuatan otot dan sendi.




Sumber : Alodokter